NAMA :
JAUHARUL MUSTHOFA
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT PESANTREN SUNAN DRAJAT LAMONGAN
RESUME BUKU
ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN
ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Secara
etimologis, administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata ad yang berarti intensif dan ministrare yang berarti melayani.
Secara bebas administrasi dapat diartikan pelayanan atau pengabdian terhadap
subyek tertentu.Fungsi ketatausahaan adalah mencatat hal-hal yang terjadi dalam
organisasi sebagai bahan laporan kepada pimpinan.Dengan demikian, administrasi
adalah kegiatan tulis menulis, mengirim dan menyimpan keterangan.
Administrasi
pendidikan sebagai ilmu mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dengan
administrasi pada umumnya.Perbedaannya terletak pada prinsip-prinsip
operasionalnya, dan bukan prinsip-prinsip umumnya. Dapat dipahami bahwa
administrasi artinya pelayanan terhadap semua kebutuhan institusional dengan
cara yang efektif dan efisien. Administrasi adalah aktivitas-aktivitas untuk
mencapai suatu tujuan, atau suatu proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan. Administrasi merupakan keseluruhan proses
kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan pada rasionalitas
tertentuuntuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Administrasi
adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang
dilaksanakan oleh sekelompok orang dalam bekerjasama untuk mencapai tujuan
tertentu.
Pendidikan
adalah kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan pengembangan bakat dan minat
anak didik yang dilakukan secara sistematis dan teroganisir. Pendidikan adalah
proses pembinaan akal manusia. Pendidikan adalah keterampilan setelah manusia
memperoleh ilmu pengetahuan yang memadai dari hasil olah pikirnya. Ada tiga
aspek yang berkaitan dengan proses
pendidikan, yaitu:
1. Aspek
yang berkaitan dengan potensi akal anak didik agar kecerdasannya meningkat.(kecerdasan
intelektual)
2. Aspek
rohani anak didik, agar emosinya semakin terarah (kecerdasan emosional)
3. Aspek
yang berkaitan dengan potensi spiritual, yakni semakin dekat dengan Tuhan YME
(kecerdasan spiritual)
Sedangkan
administrasi pendidikan adalah sinergitas penyelenggaraan pendidikan yang
berkaitan dengan seluruh kebutuhan materiil pendidikan yang sekaligus berkaitan
dengan semua aspek yang ada dalam usaha penyelenggaraan pendidikan , semenjak
berdirinya lembaga pendidikan, penerimaan siswa baru, proses pembelajaran
fasilitas atau sarana dan prasarana pendidikan dan media pendidikan. Sedangkan
tugas dan kewajiban administrative pendidikan dapat dikeompokkan menadi 7
kategori, yaitu:
1. Program
penddikan
2. Murid
3. Personal
4. Kantor
sekolah
5. Keuangan
sekolah
6. Pelayanan
bantuan
7. Hubungan
sekolah masyarakat
Program
pendidikan berkaitan dengan system pendidikan yang terpadu. Oleh karena itu,
administrasi pendidikan bukanlah berkaitan dengan tugas pendidik dalam
menyampaikan materi pelajaran di depan kelas, tetapi mempersoalkan efektivitas
keberlangsungan kegiatan belajar mengajar, sehingga untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas kegiatan tersebut perlu dibuat penjadwalan yang
teradministrasikan secara terpadu.
Prinsip-prinsip
administrasi pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Prinsip
efisiensi
2. Prinsip pengelolaan
3. Prinsip
pengutamaan tugas pengelolaan
4. Prinsip
kepemimpinan yang efektif
5. Prinsip
kerjasama.
Setiap
prinsip-prinsip administrasi di atas, terdapat dua landasan yang dapat
dipergunakan sebagai landasan kerja administrasi pendidikan di sekolah, yaitu landasan
ideal dan landasan operasional.Landasan ideal yang dipergunakan dalam kegiatan
administrasi pendidikan di sekoah adalah Pancasila dan UUD 1945.Sedangkan
landasan operasional dalam menyelenggarakan pendidikan di Indonesia adalah
kurikulum.Landasan operasional kegiatan administrasi pendidikan di sekolah berpedoman
pada prinsip fleksibilitas, prinsip efisien dan efektivitas, prinsip
berorientasi pada tujuan, prinsip kontinuitas dan prinsip pendidikan seumur
hidup.
Tujuan
administrasi pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Tercapainya
fleksibilitas dalam proses administrasi pendidikan
2. Terwujudnya
efisiensi dan efektivitas pelaksanaan administrasi pendidikan
3. Terlaksananya
kontinuitas administrasi pendidikan
4. Terlaksananya
pendidikan seumur hidupyang disipiner dan berpedoman pada linieritas keilmuan.
Tujuan umum dari
administrasi pendidikan adalah bertitik tolak dari landasan ideal yang dianut
dalam bernegara pada umumnya dan pengembangan pendidikan pada khususnya. Semua
usaha pendidikan diarahkan pada upaya tercapainya pelaksanaan lima sila dalam
pancasila.Penyelenggaraan pendidikan berikut pengelolaannya pada dasarnya untuk
mewujudkan tercapainya cita-cita nasional, yaitu suatu Negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.Tujuan pendidikan nasional adalah
terwujudnya masyarakat yang Pancasialis, yakni yang sehat lahir dan batin,
artinya yang beriman, berilmu dan bertakwa kepada Allaah SWT. Agar imannya
baik, ilmunya berkualitas dan ketakwaannya diterima oleh Alaah SWT, masyarakat
diberi hak yang sama dalam menikmati pendidikan. Tujuan administrasi pendidikan
terutama berkaitan dengan berbagai upaya koordinatifnya dalam mempersiapkan
manusia yang memiliki kualitas hidup yang mandiri, yakni manusia yang berilmu,
beriman, bertakwa, terampil, ahli dan siap pakai di segala medan professional.
Manusia yang berkepribadian yaituyang berpegang pada nilai-nilai luhur yang
dibangun oleh agama dan ideology negara.
Ruang lingkup
administrasi pendidikan berkaitan dengan berbagai bidang yang terdapat dalam
lembaga pendidikan, sekolah atau perguruan tinggi. Semua bidang menjadi
tanggungjawab kepala sekolah atau dekan di setiap fakutas dan rektor untuk
tingkat institute atau universitas. Ruang lingkup kegiatan administrasi sekolah
meliputi:
1. Administrasi
program pengajaran
2. Administrasi
siswa
3. Administrasi
kepegawaian
4. Administrasi
keuangan
5. Administrasi
perlengkapan
6. Administrasi
surat menyurat
7. Administrasi
perpustakaan
8. Administrasi
pembinaan kesiswaan
9. Administrasi
hubungan sekolah dengan masyarakat
Manajemen
administrasi adalah pengelolaan terhadap seuruh kepentingan institusional yang
bersifat administrative.Manajemen administratif mengungkapkan tindakan mengatur
atau mengolah seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan administrasi.
Langkah-langkah dalam proses manajemen administrasi dikemukakan beberapa pakar,
antara lain:
1. Pendapat
Henry Fayol
Henry Fayol seorang
industrialis Perancis daah yang pertama menganalisa proses administrasi menjadi
lima bagian yaitu: merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan,
mengkoordinasikan, pengendalian, dan mengevaluasi,
2. Pendapat
Gulick dan Urwick
Langkah-langjah yang
dikemukakan oleh Henry dan Urwick lebih popular dengan akronim POSDCORDE, yang
merupakan huruf pertama dari 7 unsur proses manajemen, yaitu : planning
(perencanaan), organizing (pengorganisasian), stuffing (penyususnan
staff),directing (pengarahan), coordinating (pengoordinasian), reporting
(penyusunan laporan), dan budgeting (penyusunan anggaran biaya).
Proses manajemen
administratif sangatlah penting untuk mengikuti langkah-langkah yang merupakan
unsur-unsur mendasar dalam administrasi, yaitu sebagai berikut:
1. Pemilihan
dan pemilahan berbagai masalah yang dihadapi.
2. Setiap
problem solving yang dijadikan alternative harus didasarkan pada kebijakan yang
rasional
3. Pelaksanaan
keputusan berpegang pada prinsip kerjasama dan interaksi diantara pegawai
administrasi
4. Komunikasi
yang baik untuk mengarahkan kinerja administrator.
Dari uraian di
atas dapat disimpukan bahwa manajemen administrasi adalah keseluruhan kegiatan
pengelolaan terhadap semua aktivitas lembaga atau organisasi, sebagaimana
lembaga pendidikan yang bersifat administratif.Semua aktivitas yang berhubungan
dengan upaya menggerakkan orang untuk memiliki kemampuan menjalankan tugas dan kewajibannya
dalam bidang administrasi termasuk pada manajemen administratif.Tujuan
manajemen administratif adalah terciptanya sinergitas pekerja dengan seluruh
tugas dan kewajibannya, dan terwujudnya mekanisme kerja yang kooperatif,
efektif dan terpadu.
Seseorang yang
mempunyai kedudukan tertentu dan berada di atas kedudukan orang lain dalam
suatu kelompok pada dasarnya adalah seorang pemimpin. Dalam menjelaskan suatu
kepemimpinan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah:
(1)kekuasaan dan kewenangan. (2) kewibawaan. (3)kemampuan. (Siagian, 1990:80)
Hasil penelitian
Stogdill (1974:63) menyimpukan bahwa kepemmpinan ditandai dengan berbagai macam
sifat yang dikeompokkan sebagai berikut:
1. Capacity,
meliputi: kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan bicara, keaslian dan kemampuan
nilai.
2. Achievement,
meliputi: gelar kesarjanaan, pengetahuan, kebehasilan dan olahraga.
3. Responsibility,
meliputi: mandiri berinisiatif, tekun, agresif, percaya diri, dan berkeinginan
untuk maju.
4. Participation,
meliputi: aktif, kemampuan bergaul, kerjasama, mudah menyesuaikan diri dan
humoris
5. Status,
meliputi: kedudukan social ekonomi dan ketenaran
6. Situation,
meliputi: mental yang baik, status, mempunyai keahlian, berkeinginan untuk
maju, berdaya kepengikutan dan berorientasi pada tujuan.
Menurut
Bales, ada dua jenis gaya kepemimpinan, yaitu
1. Task
oriented, bahwa pemimpin memusatkan perhatian terhadap anggota kelompok dalam
rangka pelaksanaan pekerjaan yang harus mereka lakukan.
2. Expressive,
bahwa pemimpin menekankan hubungan personal diantara anggota kelompok.
Orang yang
sangat berpengaruh dalam suatu organisasi dan ia tercantum secara resmi dalam
organisasi tersebut sebagai pejabat, dan ia mendapat kewenangan disebut pemimpin
formal. Mereka secara langsung diangkat dan dipilih oleh pejabat yang
berwenang. Sedangkan orang yang sangat
berpengaruh dalam suatu organisasi, tetapi ia tidak tercantum secara resmi
dalam suatu organisasi disebut pemimmpin nonformal. Pemimpin formal contohnya
rektor, dekan, kepala sekolah, presiden.Pemimpin nonformal misalnya kyai,
kepala suku sepepuh desa.
Kepemimpinan
menurut menurut George R. Terry adalah aktivitas mempengaruhi orang lain
untuk secara sukarela mau berjuang
mencapai tujuan-tujuan kelompok. Fungsi kepemimpinan menyangkut seluruh aspek, yaitu
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam perencanaan,
pengorganisasian, pemberian motivasi, pengawasan, dan penilaian (Siagian,
1990:107)
Pemimpin dan
kepemimpinan pada dasarnya merupakan dua sisi mata uang.Oleh karena itu,
pendekatan antara keduanya dapat dilakukan dari bernagai sudut. Menurut Stoner,
Freeman dan Gibert (1996:162-171), pendekatan terhadap kepemimpinan adalah:
1. Pendekatan
sifat pada kepemimpinan, yang mengasumsikan bahwa pemimpin mempunyai beberapa
sifat kepribadian yang sama yang dibawa sejak lahir, yaitu bahwa pemimpin
dilahirkan bukan dibuat.
2. Pendekatan
tingkah laku pada kepemimpinan, yang mengikuti aliran bahwa individu yang
dilatih dalam kepemimpinan yang tepat akan mampu memimpin lebih efektif.
3. Pendekatan
kontigensi pada kepemimpinan, yaitu pendekatan yang menyatukan faktor-faktor
dalam setiap situasi yang mmpengaruhi efektivitas gaya kepemimpinan tertentu.
Dengan demikian
jelas bahwa pendekatan sifat memandang bahwa sifat kepemimpinan melekat pada
diri seorang pemimpin, sehingga sering dikatakan bahwa pemimpin memiliki
kepemimpinan. Dari berbagai macam teori yang ada dapat diidentifikasikan pada
dasarnya teori kepemimpinan itu ada tiga macam, yaitu:
1. Teori
sifat, yang menganggap bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dibentuk
2. Teori
perilaku, beranggapan bahwa kepemimpinan kepemimpinn dipandang sebagai hubungan
diantara orang-orang.
3. Teori
lingkungan, menganggap bahwa munculnya pemimpin-pemimpin merupakan hasil dari
waktu, tempat dan keadaan.
Supervisi
pendidikan adalah bantuan yang diberikan kepada personal pendidikan untuk
mngembangkan proses pendidikan yang lebih baik dan upaya untuk meningkatkan
mutu pendidikan melalui kegiatan-kegiatan berikut ini:
1. Menyampaikan
gagasan, prosedur dan bahan material untuk menilai dan mengembangkan kurikulum
2. Mengembangkan
pedoman, petunjuk, cara dan bahan penunjang lainnya untuk melaksanakan
kurikulum
3. Merencanakan
perbaikan metode proses belajar mengajar secara formal melalui penataran,
lokakarya, seminar, sanggar kerja, diskusi dan kunjungan dinas
4. Membina
dan mengembangkan oganisasi profesi seperti: Kelompok Kerja Guru (KKG)
5. Membina,
memimpin dan mengarahkan guru-guru pada peningkatan pengetahuan, kemampuan dan
keterampian melaksanakan proses belajar mengajar. Menilai kurikulum, sarana
prasarana, prosedur berdasarkan tujuan pendidikan
Kepala sekolah
termasuk pemimpin formal dalam lembaga pendidikan.kepla sekolah merupakan
penanggungjawab utama secara structural dan administratif di sekolah.
Tugas-tugas kepala sekolah adalah sebagai berikut:
1. Membuat
perencanaan yang berkaitan dengan program pengajaran, kesiswaan, pembinaan
guru, pengembangan kurikuum dan pelaksanaan pengembangan aktivitas siswa yang
bersifat intra dan eksatra kurikuler.
2. Pengembangan
dan pemberdayaan kepegawaian
3. Pengelolaan
administrasi keuangan sekolah
4. Pengembangan
sarana dan prasarana sekolah
Kepala sekoah
sebagai supervisor artinya kepala sekolah berfungsi sebagai pengawas,
pengendali, Pembina, pengarah dan pemberi contoh kepada para guru dan karyawan
di sekolah.Kegiatan pengawasan terhadap guru-guru dan pegawai sekolahnya
mencakup penelitian, penentuan berbagai kebijakan yang diperlukan, pemberian
jalan keluar bagi permasalahan yang dihadapi oleh seluruh pegawainya.
Penilik sekolah
bertugas sebagai supervisor yang wewenangnya lebih tinggi daripada kepala
sekolah.Ia melaksanakan fungsi pengawasan atau supervisi dalam pendidikan yang
bukan hanya sekedar mengontrol apakah seluruh kegiatan telah diaksanakn sesuai
dengan program yang telah digariskan, tetapi lebh dari itu, ia meneliti
penentuan kondisi atau syarat-syarat personal maupun materiil yang diperlukan
untuk terciptanya situasi belajar mengajar yang efektif, dan usaha memenuhi
syarat-syarat yang sesuai dengan ketentuan. Jabatan penilik sekolah lebih
tinggi daripada kepala sekola, dan supervise yang dilakukan termasuk mengawasi
kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya sebagai supervisor.
Meurut Goldberg
dan Pearson (1985:162-163) jenis-jenis kepemimpinan adalah sebagai berikut:
1. Tipe
kepemimpinan demokratis, yaitu pemimpin membimbing dan memberi kesempatan
kepada kelompok untuk ikut serta mengambil bagian dalam proses pembuatan
keputusan.
2. Tipe
kepemimpinan otoriter, yaitu dalam proses pembuatan keputusan pemimpin secara
individualmengarahkan dan mendominasi anggota kelompokdan ialangsung mengambil
keputusan.
3. Tipe
kepemimpinan laissez faire, disebut juga kepemimpinan liberal yaitu pemimpin
berusaha menghindari tanggungjawab terhadap pengikutnya. Dalam pengambilan
keputusan ia memerintahkan para pengikutnya menentukan sendiri, ia hanya
mengamati dan memperhatikan tanpa berpartisipasi langsung.
4. Tipe
kepemimpinan nondirektif, ia mencoba mengerti tentang apa yang dipikirkan oleh
anggotanya dan berusaha mewujudkan pengertian tersebut. Dalam pengambilan
keputusan, ia lebih cenderung menerapkan system kebersamaan dalam keserasian
antara pemimpin dan pengikutnya
Pedoman dalam
supervise pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Mengadakan
evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulim dengan segala sarana dan prasarana.
2. Membantu
dan membina guru maupun kepala sekolah.
3. Membantu
guru atau kepala sekolah untuk menyelesaikan masalah
Supervisi berbeda
dengan inspeksi.Supervisi diarahkan pada pembinaan dan pengendalian guru dan karyawan
sekolah.Sedangkan inspeksi dalah pengawasan yang sifatnya lebih mendadak dan tidak
terduga.Inspeksi dilakukan untuk mengetahui berbagai pelanggaran yang dilakukan
oleh guru dan seluruh civitas akademika dalam melaksanakan instruksi dan
peraturan yang berlaku.
Kode etik guru
artinya pedoman perilaku yang menggambarkan baik atau buruknya tingkah laku
guru. Kode etik guru ndonesia berfungsi sebagai landasan moral dan pedoman
tingkah laku bagi guru sebagai bagian dari PGRI yang bertujuan:
1. Menjunjung
tinggi martabat profesi guru
2. Meningkatkan
kesejahteraan guru
3. Meningkatkan
pengabdian guru
4. Meningkatkan
profesionalitas guru
5. Meningkatkan
kewibawaan guru
6. Menjaga
citra pendidikan Indonesia
7. Menjadi
suri teladan bagi peserta didik dan masyarakat
8. Meningkatkan
wawasan dan karir guru